BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Saturday, May 8

Sepucuk Surat

Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri
serta sahabat-sahabat tercintaku
yang insyaAllah tetap mencintai Allah dan RasulNya di atas segalanya,
kerana hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya,
cinta hakiki yang membuat
manusia melihat segalanya dari sudut pandangan yang berbeza,
lebih bermakna dan indah.

Surat ini kutujukan untuk hatiku
dan hati sahabat-sahabat tercintaku
yang kerap kali terisi oleh cinta selain dariNya,
yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia,
yang terkadang melakukan segalanya bukan keranaNya,
lalu di ruang hatinya yang kelam
merasa senang jika dilihat dan dipuji orang,
entah di mana keikhlasannya.
Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan
kerana perkara yang dilakukan
tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan,
padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil.
Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses.

Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku
serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai lelah menapaki jalanNya ketika seringkali mengeluh,
merasa dibebani bahkan terpaksa untuk
menjalankan tugas yang sangat mulia.
Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan
yang dirasakan oleh seorang hamba
melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Surat ini kutujukan untuk ruh-ku
dan ruh sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu,
serta membiarkan fitrahnya tertutup
oleh maksiat yang dinikmati,
lalu dimanakah kejujuran diletakkan?
Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih,
saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka,
saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia,
saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan.
Cuba lihat disana!
Hatimu menangis dan meranakah?

Surat ini kutujukan untuk diriku
dan diri sahabat-sahabat tercintaku
yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri.
Sungguh tiada satu pun yang membuat
kita lebih di hadapanNya selain ketakwaan.
Padahal kita menyedari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati,
namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.

Surat ini ku tujukan untuk hatiku
dan hati sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma Allah disebut,
saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu sahaja,
saat tiada rasa takut padaNya ketika maksiat dilakukan,
dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.

Akhirnya surat ini ku tujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya
meskipun sedikit,
jangan biarkan cahaya itu padam.
Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga
ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling,
memberikan keindahan Islam
yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dariNya

"Ya..Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agamaMU,pada taat kepadaMu dan dakwah dijalanMu "

Wallahualam bisshawab

Semoga dapat membangkitkan iman yang sedang mati atau jalan di tempat,berdiam diri tanpa ada sesuatu amalan pun yang dapat dikerjakan.Kembalik an semangat itu sahabat-sahabat tercintaku.. ...

Ada Allah dan orang-orang beriman yang selalu menemani di kala hati "lelah".


~Nukilan Tinta Salsabila....(kredit for her!;))

0 comments: