"Di sebalik bersih wajahmu,
Di sebalik tabir dirimu,
Ada rahsia agung tersembunyi dalam diri,
Itulah sekeping hati,
Yang takut pada Ilahi...."
"Malumu mahkota yang tidak perlukan singgahsana,
Tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama..."
Ingatlah...
"Al-Haya'" itu mampu menjadi benteng diri dan maruah kita!....
Tuesday, May 18
Duhai Puteriku Sayang~
Posted by pENcINta IlaHI at 6:09 PM 0 comments
Saturday, May 15
Duhai Hati, Jangan Kau Terkorban dengan Dunia..
Sesekali hati mengeluh dengan kesusahan dan kepayahan hidup. Terasa pedih dan rapuh, sakitnya seperti tiada hati lain yang mampu mengerti. Namun tidak tersedarkah hati itu adalah ujian dari Tuhannya? Kepayahan itu sesungguhnya adalah bentuk tarbiyahNya kepada hati. Pernah hati bersyukur kerana mendapat perhatian yang sedemikian dari Tuhannya? Terlebih banyak mengaduh dari bertahmid rasanya.
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." -Surah Al-Ankabut ayat 2-3 "
"...dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." -Surah Yusuf ayat 12
Tak tersedarkah hati segala yang diberinya itu adalah nikmat; kebahagiaan adalah nikmat, sakit adalah nikmat, perit itu lebih nikmat, jika hati ingin menerima. Duhai hati, sedarlah, bukannya Tuhanmu tidak mendengar segala jerit perih, betapa pedih peritnya derita apa yang dialami, betapa segala yang hati ingin, tidak semua kan hati perolehi. Bukankah Dia sudah terang-terang berfirman:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." -Surah Al-Baqarah ayat 216
Nah, Tuhannya sendiri telah siap mengatur segala rencana perjalanan hidupnya hati. Mengapa harus merungut lagi dengan jalan yang ditempuh. Duri-duri dan halangan itu adalah rahmat. Redha dan pasrah, wahai hati, itulah lumrah. Tidak tersedarkah hati bahawa setiap langkah, setiap kudrat, setiap butir bicara, kerlip mata dan denyut jantung selama ini semuanya nikmat yang Tuhannya beri, Tuhannya pinjamkan. Cara apa dan bagaimana hati gunakan semua pinjaman tersebut? Setiap langkah dan kudrat digunakan untuk ke jalan kebaikankah? Setiap butir bicara hanya yang baik dan berhikmah sajakah? Kerlip mata dan sisa denyut jantung yang masih ada dimanfaatkan dengan amal ibadahkah? Tuhannya berhak mutlak ke atas hati. Kenapa hati masih perlu persoalkan mengapa ujian diturunkan? Tepuk dahi, tanya minda semula. Layakkah hati-hati ini dengan Syurga milik Allah SWT???
"Hai Kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amalan yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk syurga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa dihisab." (Surah Al Mu'min ; ayat 39-40)
Duhai hati, janganlah terkorban dengan dunia...Sesungguhnya hidup hati sebenarnya untuk mencari mati yang sempurna...
Source: www.iLuvislam.com
Semoga tazkirah ini akan sentiasa menjadi ingatan buat diriku, terutamanya dan rakan2 smua...Tabahkanlah hati dengan setiap ujian yang menimpa dan mohonlah pertolongan dan kekuatan daripada Allah dalam menghadapinya....Ya Allah ampunilah hambaMu!
Posted by pENcINta IlaHI at 4:58 AM 0 comments
Saturday, May 8
Sepucuk Surat
Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri
serta sahabat-sahabat tercintaku
yang insyaAllah tetap mencintai Allah dan RasulNya di atas segalanya,
kerana hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya,
cinta hakiki yang membuat
manusia melihat segalanya dari sudut pandangan yang berbeza,
lebih bermakna dan indah.
Surat ini kutujukan untuk hatiku
dan hati sahabat-sahabat tercintaku
yang kerap kali terisi oleh cinta selain dariNya,
yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia,
yang terkadang melakukan segalanya bukan keranaNya,
lalu di ruang hatinya yang kelam
merasa senang jika dilihat dan dipuji orang,
entah di mana keikhlasannya.
Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan
kerana perkara yang dilakukan
tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan,
padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil.
Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses.
Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku
serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai lelah menapaki jalanNya ketika seringkali mengeluh,
merasa dibebani bahkan terpaksa untuk
menjalankan tugas yang sangat mulia.
Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan
yang dirasakan oleh seorang hamba
melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Surat ini kutujukan untuk ruh-ku
dan ruh sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu,
serta membiarkan fitrahnya tertutup
oleh maksiat yang dinikmati,
lalu dimanakah kejujuran diletakkan?
Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih,
saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka,
saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia,
saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan.
Cuba lihat disana!
Hatimu menangis dan meranakah?
Surat ini kutujukan untuk diriku
dan diri sahabat-sahabat tercintaku
yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri.
Sungguh tiada satu pun yang membuat
kita lebih di hadapanNya selain ketakwaan.
Padahal kita menyedari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati,
namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.
Surat ini ku tujukan untuk hatiku
dan hati sahabat-sahabat tercintaku
yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma Allah disebut,
saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu sahaja,
saat tiada rasa takut padaNya ketika maksiat dilakukan,
dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.
Akhirnya surat ini ku tujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya
meskipun sedikit,
jangan biarkan cahaya itu padam.
Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga
ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling,
memberikan keindahan Islam
yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dariNya
"Ya..Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agamaMU,pada taat kepadaMu dan dakwah dijalanMu "
Wallahualam bisshawab
Semoga dapat membangkitkan iman yang sedang mati atau jalan di tempat,berdiam diri tanpa ada sesuatu amalan pun yang dapat dikerjakan.Kembalik an semangat itu sahabat-sahabat tercintaku.. ...
Ada Allah dan orang-orang beriman yang selalu menemani di kala hati "lelah".
~Nukilan Tinta Salsabila....(kredit for her!;))
Posted by pENcINta IlaHI at 4:00 AM 0 comments