Bertemu cinta teragung
Di dalam sujudku asyik menyanjung
Umpama pengembara di malam gelita
Kandil cintaNya menerangi jiwa
Sekian lama terbiar
Dalam belantara hidup nan liar
Di bukit ku tersepit di lembah terhina
Hidup yang perit mengajarku mencari cinta
Oh! Kusangka teguh
Kiranya masih rapuh
Kusangka mudah namun amat payah
Kusedar semua pasti ada akhirnya
Moga akhirku diselimut cinta
Cinta agung-Nya
Sekian lama diri terbiar kehidupan terabai
Ooh! Akhirnya aku temui kedamaian abadi
Cinta agung-Nya
Sekian lama diri terbiar kehidupan terabai
Ooh! Akhirnya aku temui kedamaian abadi
Mencari Cinta
Artist: Saujana
Song Category: Nasyid
Thursday, December 30
Mencari Cinta
Posted by pENcINta IlaHI at 7:21 PM 3 comments
Wednesday, December 29
Sekiranya Cinta....
Sekiranya kita cinta kepada manusia,
Tidak semestinya manusia cinta kepada kita.
Tetapi sekiranya kita cinta kepada Ilahi,
Nescaya cinta Ilahi tiada penghujungnya.
Sekiranya cinta kita kepada manusia,
Kita akan memburu kepada orang yang menyintai
Orang yang kita cintai.
Tetapi sekiranya kita cinta kepada Allah,
Kita akan turut menyintai orang yang melabuhkan
Cintanya kepada Allah juga.
Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
Cintakanlah aku pada seseorang
yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
Agar bertambah kekuatanku untuk Menyintaimu...
Posted by pENcINta IlaHI at 3:44 PM 0 comments
Monday, December 27
Apakah Engkau Menginginkan Kebahagiaan?
Ukhti (Saudariku) Muslimah,
Sesungguhnya kebahagiaan itu semuanya ada dalam ketaatan kepada Allah. Kebahagiaan seluruhnya ada di dalam meniti di atas manhaj (jalan) Allah dan di jalan Rasulullah, Allah berfirman:
"Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Al-Ahzab: 71)
Sesungguhnya kesengsaraan (kemalangan) seluruhnya ada dalam kemaksiatan kepada Allah dan kebinasaan seluruhnya ada pada selain manhaj Allah dan Rasul-Nya, Allah berfirman:
"Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata." (Al-Ahzab: 36)
Saudariku Muslimah,
Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat darjat wanita selain ajaran Islam. Bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia. Sedangkan sebelum Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan hina, bagaikan perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya, hina di mata keluarganya, serta dihina kan oleh masyarakat. Oleh karena itu terkadang ia diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang lebih baik daripada memperlakukan wanita. Sesungguhnya engkau, wahai saudariku muslimah, tidak akan mendapatkan kemuliaan kecuali dalam agama ini, maka berpegang teguhlah (dalam agama ini) dan dengarkanlah firman Allah yang telah menceritakan kisah orang terdahulu, mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau memuji Allah atas kenikmatan yang engkau dapatkan.
Allah berfirman:
"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memelihara dengan menanggung kehinaan, ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu." (An-Nahl: 58-59).
Saudariku Muslimah,
Sesungguhnya musuh-musuhmu banyak sekali, dan sesungguhnya orang yang ingin memanfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu dan keutamaan banyak sekali, dan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita sendiri. Salah seorang dari mereka (musuh-musuh Islam) berkata: "Tidaklah keadaan negeri Timur menjadi makmur melainkan apabila seorang pemudi melepaskan hijabnya dan membenamkan (menguburkan) Al-Qur'an dengannya!". Sesungguhnya dengan hal itu mereka ingin mengeluarkanmu menuju kesengsaraan dan kebinasaan, mereka mengajakmu menuju neraka Jahanam. Maka jika engkau menyambut mereka, mereka akan melemparkanmu ke dalamnya. Mereka ingin agar engkau menjadi wanita durhaka, yang berbuat fasiq dan membuka aurat. Mereka berusaha mengiringimu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar agar engkau melepaskan abaya (pakaian muslimah) serta melepaskan hijab dengan segala kesinambungan, yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan kesucian, kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya. Pada saat itu, perbuatanmu tersebut menyenangkan mereka (para musuh), mereka mempermainkanmu seperti anak-anak bermain dengan bola, dan mereka mempermainkanmu seperti anjing-anjing bermain-main dengan bangkai, semoga Allah menjagamu dari mereka.
Saudariku Muslimah,
Buatlah mereka (lelaki ajnabi) menjadi marah, dengan tidak memperhatikan mereka dan tidak mendengarkan mereka, buatlah mereka menjadi bersedih dengan keteguhanmu berpegang pada agamamu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam (berpegang teguh) dengan hijabmu.
Apakah engkau tidak mendengar sabda Nabi :
"Dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya (dan beliau menyebutkan): Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang, mereka menyimpang dari jalan yang benar dan memperlihatkan kejelekan mereka kepada orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring mereka tidak akan memasuki surga, dan mereka tidak akan mendapatkan bau surga, sesungguhnya bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim).
Para ulama berkata: makna para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang adalah bahwa mereka memakai pakaian akan tetapi pakaian-pakaian itu ketat, tipis atau tidak menutup seluruh badan.
Saudariku Muslimah,
Agamamu adalah bentengmu yang amat kukuh, (untuk) memelihara kesucian, rasa malumu dan kemuliaanmu. Agamamu memerintahkanmu untuk berhijab dan memiliki rasa malu. Bila saja engkau meninggalkan perintah ini, maka engkau akan ditimpa azab Allah di akhirat sedangkan di dunia engkau menjadi mangsa serigala-serigala manusia yang ingin mencuri kesucianmu agar engkau merasakan kesusahan (kesedihan) sepanjang hidup. Akan tetapi sebahagiannya semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka yang telah mendengar seruan serigala-serigala itu, tetapi malah bekerja untuk mereka.
Saudariku Muslimah,
Takutlah engkau kepada Allah dan laksanakanlah tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu. Apabila hatimu mengeras maka ingatlah bencana yang telah menimpa orang lain. Engkau tidak tahu bilakah bencana itu akan datang kepadamu, sesungguhnya itu adalah maut yang pasti terjadi.
Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali-Imran: 185)
Ingatlah wahai wanita hamba Allah, pada hari di mana engkau diletakkan dalam kuburan, dalam lubang yang gelap dan sepi itu. Ingatlah ketika sangkakala ditiup dan engkau dikumpulkan bersama para makhluk dalam keadaan tidak memakai alas kaki, telanjang dan kebingungan. Matahari benar-benar akan dekat darimu kurang lebih satu mil, dan engkau akan dipanggil dengan namamu diantara para makhluk untuk dihisab. Bagaimana keadaanmu ketika itu wahai hamba Allah, Di mana persiapanmu wahai wanita yang lalai? Apakah jenis pakaian akan bermanfaat ketika itu? Apakah lagu-lagu yang menghiburkan, filem dan majalah-majalah (yang merosakkan) akan bermanfaat? Apakah barang-barang permata akan bermanfaat? Tidak demi Allah! Hal itu tidak akan memberikan manfaat sedikitpun selamanya. Yang bermanfaat hanyalah kebaikan-kebaikan, dan amal-amal shalih, setelah mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit.
Ingatlah, bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang bercampur-baur dengan laki-laki.
Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang keluar (rumah) dalam keadaan memakai wangi-wangian menuju pasar-pasar dan jalan-jalan.
Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang menawarkan dirimu untuk berkhalwat (menyendiri) dengan laki-laki asing. Tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepi (berduaan) dengan seorang wanita melainkan setan menjadi orang yang ketiga (diantara) keduanya.
Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang mendidik anak-anakmu dengan pendidikan yang tidak baik atau tidak benar. Ini terjadi apabila engkau tidak mengingatkan mereka dengan ketaatan kepada Allah, tidak menasihati mereka dan tidak menunjukkan mereka pada apa-apa yang dapat memberikan manfaat di dunia dan di akhirat. Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi barang mainan orang-orang yang lemah iman.
Bertaqwalah kepada Allah dan kembalilah pada petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu hati-hati dan pandangan-pandangan (mata) dibalikkan.
Ketahuilah bahawa azab Allah sangat keras, dan sesungguhnya engkau -demi Allah- tidak akan kuat merasakan azab neraka. Sesungguhnya gunung-gunung jika dilewatkan pada neraka maka dia akan meleleh kerana kuatnya panas neraka. Maka dimana engkau wanita yang lemah dibandingkan dengan gunung-gunung yang perkasa?
Sesungguhnya engkau mampu bersabar atas rasa lapar dan haus, dan engkau mampu bersabar atas bahaya. Akan tetapi demi Allah yang tidak ada ilah (penyembahan) selain Dia, tidak ada kesabaran bagimu terhadap neraka. Ingatlah, maka selamatkanlah dirimu dari neraka sebelum terlambat. Ketahuilah bahawa dunia ini pasti akan berlalu dan akhirat adalah tempat yang kekal.
Semoga Allah memberimu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dan diridhai oleh-Nya, dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca, Semoga Allah menyampaikan selawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya seluruhnya.
Kredit to~ http://ummusalma.wordpress.com & www.iLuvislam.com-everjihad
Posted by pENcINta IlaHI at 6:41 AM 0 comments
Thursday, December 23
Muhasabah Cintaku
"Suatu hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adham. Dia berkata:
"Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar bermaksiat. Tolong berikan aku nasihat."
Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata:
"Jika kamu mahu menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh kamu melakukan maksiat."
Lelaki itu dengan tidak sabar-sabar bertanya.
"Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?"
Ibrahim bin Adham berkata:
"Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rezeki-NYA."
Mendengar itu dia mengernyitkan kening seraya berkata:
"Dari mana aku mahu makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?
"Ya!" tegas Ibrahim bin Adham.
"Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?"
"Yang kedua," kata Ibrahim, "kalau mahu bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya!
Syarat ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati.
Ibrahim kembali berkata kepadanya:
"Wahai Abdullah, fikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala larangan-Nya?"
"Ya! Anda benar." kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab:
"Kalau kamu masih mahu bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!"
Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata:
"Wahai Ibrahim, ini nasihat macam mana? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?"
"Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?" kata Ibrahim.
Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.
Ibrahim melanjutkan:
"Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya, 'Ketepikan kematianku dulu. Aku masih mahu bertaubat dan melakukan amal soleh"
Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersedar dan berkata:
"Wahai Ibrahim , mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku?"
"Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahawa kamu tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau boleh lari dari kemurkaan Allah?"
"Baiklah, apa syarat yang kelima?"
Ibrahim pun menjawab:
"Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak mengiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya."
Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata:
"Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya."
Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran.
"Mulai saat ini aku ingin bertaubat kepada Allah." katanya sambil teresak-esak.
Astaqfirullah...bagaimana dgn diriku?
Ya Allah,kurniakan kekuatan kepada hambaMu ini dlm 'MUJAHADAH YANG PAYAH'....
Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Ku pasrahkan semua pada-Mu
Tuhan baru ku sedar
Indah nikmat sihat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cintaMu
*
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang ku rasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Ilahi muhasabah cintaku
Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu
*
Tajuk Nasyid : Muhasabah Cinta
Artis : EdCoustic
Album : Sepotong Episode
Posted by pENcINta IlaHI at 8:26 AM 0 comments